Pada tanggal 25-26 Agustus 2020 Direktorat Pengawasan KMEI menyelenggarakan sebuah kegiatan lintas sektor nasional Yang bertajuk National Dialouge Uniting Multisectoral Efforts in Pharmacovigilans to Improve Public Health Protection.
Acara dibuka oleh Deputi Bidang Pengawasan Obat NPPZA dan diikuti secara luring dan daring oleh 320 peserta lintas sektor terkait.
Kolaborasi lintas sektor ini mengambil tagline Koeat Serentak (Kolaborasi Enam Pihak dalam Pengawasan Keamanan Obat untuk Perlindungan Masyarakat). BPOM mengajak pihak lain untuk secara aktif terlibat dalam farmakovigilans. Pihak tersebut meliputi kementerian kesehatan, akademjsi, organisasi profesi kesehatan, tenaga kesejatan dan BPJS Kesehatan.
Pada level pelayanan kesehatan, data efek samping obat sangat bermanfaat untuk menentukan rekomendasi terapi kepada pasien. Pada level kebijakan nasional, profil efek samping obat menjadi dasar tindak lanjut regulatori. Melalui forum ini, diharapkan dapat diperoleh suatu rekomendasi perkuatan sistem farmakovigilans dan peningkatan jumlah laporan efek samping obat yang merupakan indikator utama yang dinilai dalam melihat maturitas fungsi Vigilance dalam WHO Global Benchmarking Tools.
“Farmakovigilans merupakan upaya Bersama, bukan hanya terkait keamanan obat tetapi juga sangat berperan penting untuk keselamatan pasien dan perlindungan kesehatan masyarakat