Profil Kepala BPOM
dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., MD., Ph.D
Taruna Ikrar resmi dilantik sebagai Kepala BPOM oleh Presiden Joko Widodo pada 19 Agustus 2024. Sebelum menjabat sebagai Kepala BPOM, beliau telah berkecimpung selama lebih dari 20 tahun sebagai ilmuwan biomedis yang mengombinasikan farmakologi, kardiologi, dan neurosains. Beliau adalah pionir dalam pengembangan teknik pencitraan fungsional serta terapi sel dan gen untuk pengobatan penyakit langka.
Gelar dokter (dr.) beliau diraih dari Universitas Hasanuddin pada 1997 dilanjutkan dengan gelar master di bidang farmakologi obat (M.Biomed) dari Universitas Indonesia pada 2003. Semangat terus menimba ilmu telah membawa beliau memperoleh gelar doktor (Ph.D) dengan spesialisasi riset Cardiovascular and Vital Control pada 2008 dari Niigata University, Jepang. Beliau juga berkesempatan menjadi visiting Doctor di Bologna University, ltalia, untuk mempelajari mengenai penyembuhan aritmia dengan Implantable Cardioveder-Defibrillations (DCD). Penajaman keahlian beliau diasah melalui penelitian post-doctoral di Department Anatomy and Neurobiology, University of California, Irvine, Amerika Serikat selama 2008- 2013.
Dalam perjalanan kariernya, beliau memiliki pengalaman beragam mulai dari tenaga medis, peneliti, staf akademik, hingga jabatan manajerial. Peran penting yang pernah beliau emban, di antaranya adjunct professor Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin (2016),
penasehat senior Kepala Rumah Sakit Kepresidenan pada RSPAD Gatot Soebroto (2017), dan dosen di Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Lampung. Selain itu, pada Agustus 2020, beliau diberi amanah sebagai Ketua Konsil Kedokteran di Konsil Kedokteran Indonesia.
Ayah dari tiga anak ini telah menghasilkan lebih dari 100 karya tulis yang dipublikasikan dalam buku, konferensi, surat kabar, dan jurnal peer reviewed, termasuk di jurnal internasional paling bergengsi Nature. Di samping sebagai penulis, beliau menjadi co-editor in chief untuk berbagai jurnal ilmiah internasional. Reputasi global beliau terus dibangun dengan menjadi anggota organisasi profesi kelas dunia, seperti Society for Neuroscience (SfN) dan Asia Pacific Hearty Rhytm Society (APHRS).
Profil Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Dra. Rita Mahyona, Apt, M.Si
Dra. Rita Mahyona, Apt, M.Si resmi menjabat sebagai Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat Akditif pada tanggal 1 Oktober 2024, setelah sebelumnya bertugas sebagai Sekretaris Utama sejak tanggal 21 September 2022, sebagai Kepala Biro Umum (Februari 2021 s.d. September 2022) serta sebagai Kepala Biro Umum dan Sumber Daya Manusia (Februari 2018 s.d. Januari 2021).
Ibu dari 4 (empat) orang anak ini menempuh pendidikan S1 Farmasi dan pedidikan Profesi Apoteker di Universitas Andalas pada tahun 1990. Beliau melanjutkan pendidikannya di program pasca sarjana dan memperoleh gelar Magister Sains dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2006. Berbagai pendidikan dan pelatihan baik manajerial, teknis maupun fungsional pernah diikuti.
Dalam perjalanan karirnya, beliau sangat concern dalam upaya tata kelola sumber daya manusia, salah satunya diimplementasikan melalui inisiasi pembangunan Grand Design Sistem Merit BPOM menuju SMART ASN 2045 yang membawa BPOM menjadi salah satu instansi pemerintah percontohan dalam penerapan manajemen talenta ASN dan mencapai sistem merit Level IV dengan kategori “Sangat Baik” pada tahun 2020.
Selain itu, beliau juga berfokus pada perkuatan infrastruktur dan tata kelola sarana prasarana kantor dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan engagement pegawai melalui penataan kantor hijau berbingkai budaya di kawasan kantor BPOM Pusat.
Dalam hal peningkatan tata kelola pengadaan barang/jasa pemerintah, beliau memimpin BPOM dalam pemenuhan tingkat kematangan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) level 3 (proaktif), yang dipersiapkan untuk menjadi center of excellence di bidang pengadaan barang/jasa. Beliau juga mengawal penerapan katalog sektoral dalam rangka percepatan proses pengadaan barang/jasa serta mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Pada tahun 2019 s.d. 2021, beliau berhasil membawa BPOM sebagai salah satu instansi terbaik tingkat Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) dengan kategori “Sangat Memuaskan” atas Nilai Hasil Pengawasan Kearsipan oleh Arsip Nasional RI.
Atas pengabdian beliau, negara telah memberikan penghargaan Satya Lencana Karya Satya XX (Perak) tahun 2020 dari Presiden Republik Indonesia.
Profil Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
Nova Emelda, S.Si, MS, Apt
Lahir di Jakarta pada tanggal 6 Oktober 1974, wanita yang menempuh pendidikan Program Profesi Apoteker di Universitas Pancasila ini memperoleh gelar Apoteker. Selanjutnya, beliau memperoleh gelar Magister of Science dari Ohio University.
Beliau resmi menjabat sebagai Direktur Pengawasan Keamanan Mutu, dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif sejak tanggal 11 Mei 2023, setelah sebelumnya bertindak sebagai Plt. Direktur Pengawasan Keamanan Mutu, dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif sejak bulan Februari 2023 hingga Mei 2023, bertugas sebagai Koordinator Kelompok Substansi Penilaian Uji Klinik Obat Dan Penilaian Obat Pemasukan Jalur Khusus pada Maret 2022 hingga Februari 2023 dan bertugas sebagai Kepala Sub Direktorat Registrasi Obat Generik pada 20 September 2018 hingga Maret 2022.
Dalam hubungan lintas sektor, beliau aktif berpartisipasi dalam berbagai pertemuan internasional diantaranya menjadi ketua delegasi Indonesia dalam Forum Pharmaceutical Product Working Groups (PPWG) tahun 2021 dan sebagai perwakilan delegasi Indonesia dalam MRA for Bioequivalence Meeting dari tahun 2019 hingga tahun 2022. Dalam lingkup nasional, beliau juga berperan aktif diantaranya sebagai anggota tim penyusun Farmakope Indonesia Edisi VI yang dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan.