Semarang – Badan POM sangat memprioritaskan pengembangan berbagai inovasi untuk melakukan percepatan pengembangan industri farmasi, termasuk aspek percepatan pada proses sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan perizinan produk obat, yang merupakan bagian dari pengawasan pre-market. Di sisi lain, perlu penguatan pengawasan post-market untuk terus menjamin bahwa obat yang beredar di masyarakat aman, berkhasiat, dan bermutu.
Dalam rangka penguatan pengawasan post-market tersebut, Badan POM menggelar Workshop Modul Farmakovigilans untuk Industri Farmasi. Workshop yang diadakan selama dua hari pada tanggal 26 – 27 Februari 2020 ini terlaksana atas kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Workshop ini penting sebagai upaya untuk menyamakan persepsi, meningkatkan pemahaman dan kompetensi industri farmasi dalam farmakovigilans. Workshop ini merupakan workshop pertama dari rangkaian workshop yang akan dilakukan sepanjang tahun 2020 berkolaborasi dengan JICA.
Peserta workshop kali ini berasal dari lebih kurang 44 industri farmasi di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Workshop juga dihadiri oleh Mr. Yoshihiko Sano sebagai perwakilan dari JICA dan Ms. Yuka Nozaka sebagai pembicara dari Pharmaceutical Medical and Device Agency (PMDA). Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito beserta jajaran pun hadir bersamaan dengan rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya ke Semarang.