Hai #SobatKMEI ! Sebagai tindak lanjut dari assesment yang dilaksanakan pada Juli 2018, WHO melakukan Institutional Development Plan (IDP) Follow Up Visit kepada BPOM pada 28-29 Maret 2022. Tujuan dari assesment ini adalah untuk menilai status sistem regulatori vaksin menggunakan Global Benchmarking Tool (GBT), mengukur tingkat maturitas sistem regulatori vaksin, identifikasi area perbaikan dan kekuatan sistem regulatori vaksin serta penyusunan Institutional Development Plan (IDP).
Hasil dari WHO NRA Benchmarking sebelumnya yaitu Badan POM mendapatkan penilaian sistem regulatori fungsional dengan maturity level 3 (dari skala satu sampai empat) di bidang vaksin, yang artinya bahwa sistem regulatori vaksin di Indonesia berjalan stabil, berfungsi dengan baik dan terintegrasi. Selain mengukur tingkat maturitas, WHO juga merekomendasikan beberapa perbaikan (area for improvement and recommendation) untuk peningkatan pada masing-masing fungsi regulatori salah satunya fungsi Market Surveillance Control (MSC).
Pada hari ini, Selasa, 29 Maret 2022, WHO melakukan follow up visit ke Badan POM untuk mereview status sistem regulasi di Indonesia setelah WHO NRA Benchmarking sebelumnya. Kegiatan ini dihadiri oleh tim WHO HQ (Headquarters), WHO SEARO dan fasilitator WHO. Dari kegiatan ini diharapkan Badan POM khususnya Ditwas KMEI ONPPZA sebagai unit yang menjalankan fungsi Market Surveillance Control (MSC) dapat memperoleh masukan perbaikan dalam rangka perkuatan fungsi Market Surveillance Control (MSC) dan berkontribusi dalam peningkatan maturity level penilaian sistem regulatori Badan POM.
#BPOMRI
#ObatAman
#KMEIONPPZA
#DitwasKMEIONPPZA
#KMEIWBBM